Dahsyatnya Team Nasional Inggris Menghadapi Piala Dunia 2022

Dahsyatnya Team Nasional Inggris 
Menghadapi Piala Dunia 2022

    Inggris baru saja menghadapi Italia dalam final Euro 2020  yang berakhir dengan kekalahan lewat adu pinalti. Ini adalah final pertama Inggris di piala Eropa setelah menunggu 61 tahun. Sebagai negara yang mengklaim penemu sepakbola, prestasi Inggris tidaklah sesuai dengan sejarahnya, hanya sekali juara Piala Dunia 1966, 55 tahun yang lalu. Slogan 'Football Come Home' selalu berakhir dengan tangisan dan cacian para penggemar fanatik Inggris yang menyaksikan pemain-pemainnya hanya bisa tertunduk lesu dilapangan. 

    Sudah begitu banyak pelatih ternama yang pernah menangani team nasional Inggris, bahkan seorang Fabio Capello tak mampu mengangkat prestasi Inggris di pentas Internasional. Inggris akhirnya mempercayakan talenta lokal Gareth Southgate, mantan pemain bintangnya untuk menangani team nasional Inggris menghadapi Piala Dunia 2018. Banyak pihak yang meragukan kemampuan Gareth Southgate, kritikan pedas, nyinyiran dan cemooh dihadapi Souhgqte, faktanya dia berhasil membungkam semua cemooh dengan berhasil membawa Inggris mencapai semifinal Piala Dunia, hasil terbaik setelah piala dunia 1966.


    Sebagai mantan bek tengah Aston Villa, dan juga timnas Inggris, Southgate sudah memiliki 57 caps dengan dua gol di timnas. Permainannya yang lugas namun stylish sebagai bek berdampak ketika menangani timnas. Karakter Southgate yang tak banyak bicara membuat suasana timnas menjadi kondusif. Kemampuan memimpinnya mampu membuat pemain-pemain timnas Inggris berhasil mengeluarkan potensi terbaiknya. 

    Keberhasilannya di piala dunia membuat otoritas tertinggi sepakbola Inggris menaruh kepercayaan yang besar padanya. Kepercayaan yang dibayar lunas oleh Southgate dengan mencapai final Euro 2020 walaupun gagal menjadi juara. Hebatnya lagi skuad timnas Inggris sebagian besar di isi oleh talenta -talenta muda berbakat. Hanya ada lima orang pemain yang masuk kategori senior yang dibawa Southgate di piala eropa kali ini, Harry Maguire, Harry Kane, Jordan Henderson, Jordan Pickford dan Kieran Tripier. Kecuali Henderson yang mungkin tidak akan dapat. kesempatan di piala dunia nanti, Maguire, Kane, Pickford dan Tripier masih dalam usia emasnya. 

    Sebut saja pemain cadangan yang dibawa dalam Euro ini, di barisan kiper, Dean Henderson, Sam Johnstone siap melapis Pikcford. Di barisan belakang, Ben Chilwell, Connor Coady, Recee James, Thyrone Mings, Ben White siap menggantikan kuartet bek inngris, Kyle walker, John Stones, Harry Maguire dan Luke shaw, Jude Belingham disiapkan untuk tenaga tambahan para gelandang. Sementara Dominic Calvert lewis, Jack Grealish, Marcus Rashford, Phill Foden dan Jadon Sancho siap mengisi salah satu posisi yang ditempati Harry Kane, Sterling, Mason Mount atau Saka. 

    Hasil dari ketatnya persaingan dan profesionalisme kompetisi liga premier memunculkan begitu banyak pemain muda yang menunggu panggilan untuk mereka mengabdi kepada timnas datang. Liga premier inggris berhasil memunculkan potensi mereka karena ketika kepercayaan datang dari pelatih, mereka mampu menunjukan kemampuan dan bakatnya. Bukan hanya skill yang mereka miliki, kekuatan fisik serrta mental bertanding mereka sudah terbangun dengan baik, mereka sudah terbiasa bersaing dengan yang lebih senior. 

    Dari mereka yang belum di panggil  dalam turnamen Euro ini, masih ada nama-nama, sebut saja di barisan kiper, Ben Foster, kiper Watford yang juga sering dipanggil ke Timnas, di barisan bek ada Trent Alexander Arnold ( Liverpool ) yang bernasib malang dikirim pulang dari timnas Inggris detik-detik terakhir dimulainya turnamen akibat cedera paha, dan  ada juga Aoron Wan Bissaka ( MU ) disana. Barisan bek tengah, Chalum Chambers ( Arsenal ), Rhyss Williams, Nathaniel Philips dan Joe gomez, ketiganya dari Liverpool, dan masih ada Axel Tuanzebe ( MU ). Gelndang muda bertalenta juga tersedia, Todd Cantwell       ( Norwich City ), Curtis Jones ( Liverpool ), Emillie Smith Rowe dan Ainsley Maithland Niles ( Arsenal ). Di barisan striker lebih banyak lagi, Jesse Lingard, Mason Greenwood  ( MU ), Harvey Elliot ( Liverpool ), Patrick Bamford ( Leeds ) dan talenta Muda Arsenal Eddie Nketiah.
 

  Mereka  yang disebut diatas barulah segelintir pemain muda yang  bersinar di kompetisi liga Inggris tahun lalu. Padatnya kompetisi yang harus dilakoni klub-klub liga Inggris membuat peluang pemain-pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka semakin terbuka. FA telah  belajar dari  keberhasilan Spanyol dan Jerman yang berhasil menguasai sepakbola dunia di era masing-masing.

     Klub-klub liga premier Inggris dengan berani memberi kepercayan kepada para pemain muda untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi mereka. Setiap klub di Inggris juga memiliki akademi yang sangat baik untuk mendidik talenta-talenta mudanya, mereka disiapkan dengan baik dengan  kompetisi secara berjenjang di setiap kelompok umur yang telah di sediakan oleh FA. Kompetisi yang baik dan teratur semakin mengasah kualitas bermain mereka sejak dini. 

    Walaupun hanya menjadi runner up, FA akan tetap memberikan kepercayaan kepada Gareth Southgate untuk membawa Timnas Inggris menjadi penguasa sepakbola dunia di masa depan. Inggris akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan oleh negara lain bukan karena nama besarnya yang kosong seperti masa lalu. inggris akan ditakuti karena Gareth Souhgate berhasil menciptakan team yang kuat, bermental juara dan yang pasti kita tak bosan menonton timnas Inggris bermain karena mereka menyuguhkan permainan yang aktraktif dan dinamis. 

Komentar